OSIKU

Berbagi Artikel Materi Pelajaran (SD, SMP, SMK), Pramuka dan Artikel Menarik Lainnya

5/09/2018

Teks Anekdot Lengkap : Pengertian, Struktur, Ciri Teks, Ciri Kebahasaan dan Cara Memproduksi

Teks Anekdot Lengkap : Pengertian, Struktur, Ciri Teks, Ciri Kebahasaan, Cara Memproduksi dan Contoh Teks Anekdot. Kali ini kita akan membahas materi bahasa indonesia tentang teks anekdot/cerita lucu. Silahkan simak dibawah ini.

Pengertian Teks Anekdot. Anekdot sendiri merupakan sebuah cerita singkat yang menarik karena bersifat lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting berdasarkan kejadian yang sebenarnya. (KBBI: 47). Anekdot (Ing anecdote: cerita pendek yang lucu) adalah karangan (berentuk cerita) berjenis narasi yang relatif pendek yang mengandung kelucuan dan ketololan. Kelucuan dapat kita contohkan dengan mengemukakan ketololan, kesombongan, kesalah dengaran, kesalah pahaman, atau kecelakaan akibat ulah sendir dengan tujuan menyindir atau menghibur.

Teks Anekdot Lengkap : Pengertian, Struktur, Ciri Teks, Ciri Kebahasaan  dan Cara Memproduksi
Materi Teks Anekdot 

Anekdot sering muncul untuk refleksi terhadap kecemasan masyarakat atas  peristiwa sosial, ekonomi, politik, maupun hukum yang membelit pikiran, yang membuat imajinasi berkembang menjadi cerita yang lucu.

Struktur Teks Anekdot. Struktur teks anekdot yang lengkap terdiri terdiri dari 7 bagian. Setiap 7 struktur teks anekdot memiliki ciri-ciri dan karakterisik masing-masing. Struktur teks anekdot terdiri dari abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan reorientasi yang akan di jelaskan dibawah ini.
  1. Abstract (abstrak) merupakan bagian awal teks anekdot yang bersifat opsional (boleh ada boleh tidak) dan berisi isyarat tentang apa yang akan diceritakan, biasanya berupa kejadian yang tidak wajar, tidak biasa, tidak masuk akal, atau janggal.
  2. Orientation (orientasi) adalah bagian teks anekdot yang berisi pembukaan yang berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat dalam cerita. Pada orientasi latar tokoh, waktu dan tempat sudah tedapat dalam cerita anekdot.
  3. Events (even) adalah rangkaian  kejadian atau peistiwa biasanya berupa rangkaian dialog atau percakapan tokoh.
  4. Crisis (krisis) adalah bagian teks anekdot yang berisi pemunculan masalah yang dialami oleh tokoh dalam teks anekdot.
  5. Reaction (reaksi) adalah bagian yang berisi tindakan untuk merespon masalah dengan cara yang nyeleneh, lucu dan unik.
  6. Coda (koda) adalah bagian yang bersifat opsional (oleh ada boleh tidak ada) dan berisi perubahan yang dialami pada tokoh, dan pelajaran atau pesan yang dapat dipetik dari cerita teks anekdot.
  7. Reorientation (reorientasi) adalah bagian penutup teks anekdot berupa ungkapan-ungkapan yang menunjukan cerita berakhir atau selesai. 

Ciri Bahasa Teks Anekdot. Dalam sebuah teks anekdot bisanya memakai bahasa yang membuat pembaca tertawa atau setidaknya tersenyum. Bahkan teks anekdot bisa membuat jengkel atau konyol yang  amat sangat. Kosakata yang digunakan sering diawali kata-kata gaul, contohnya kata-kata dalam situasi akrab bersama siapapun (bahasa gaul). Misalnya broo, cocok, gitu, biarin, lu, kenapa, enggak, kampungan, anak nackal dan sebagainya (intinya kata gaul yang suka diucapkan remaja). Kata tersebut sering dipakai atau digunakan untuk menyatakan kegiatan fisik sehari-hari. Misalnya merokok, menulis, membeli, memukul, membuat, menaiki, mencangkul, mendandani, mencontek, mencium dan sebagainya.

Menggunakan majas(gaya bahasa) metafora dan personifikasi.  Metafora adalah majas yang berupa kata atau kelompok kata untuk menyatakan perbandingan berdasarkan persamaan. Misalnya, ayah adalah tulang punggung keluarga. Sedangkan majas personifikasi adalah majas mengumpamakan benda mati seolah olah hidup atau kaya manusia. Misalnya, nyiur melambai mengundang para turis mengunjungi pantai, dan burung berkicau dipagi hari.

Menggunakan konjungsi (kata penghubung) temporal yang digunakan untuk menunjukan urutan waktu. Seperti : kemudian, setelah, mula-mula, kemarin. Juga dapat  menggunakan konjungsi akibat contohnya jadi, oleh karna itu, maka, oleh sebab itu. 

Ciri-Ciri Teks Anekdot. Teks anekdot berbentuk kisah yang pendek, dan ceritanya jauh lebih pendek dibandingkan teks cerpen. Karena sebagai bentuk pengisahan atau penceritaan cerita, teks anekdot memiliki banyak persamaan dengan cerpen, bisa di sampaikan secara monolog, bisa juga disampaikan secara dialog atau campuran keduanya. Teks anekdot penyajiannya bisa menggunakan cara penyajian cerpen, bisa juga menggunakan cara penyajian seperti drama atau teater.

Teks anekdot terdapat unsur-unsur pembentuk ceritanya. Seperti : tema, latar, tokoh, alur cerita, sudut pandang, amanat dan konfik. Teks anekdot diawali dengan ilustrasi keadaan tokohnya seperti yang terdapat pada cerpen dan novel. Ada kalanya orang memulai anekdotnya seperti pada kisah-kisah lama/zaman dahulu. Seperti menggunakan kata-kata klise (kuno) seperti : di suatu tempat, alkisah, pada zaman dahulu, syahdan di negeri antah berantah dan  sebagainya.

Teks anekdot mengawali ceritanya dengan pengenalan tokoh cerita, penulis membuat krisis yang berupa munculnya permasalahan. Penceritaanya menggunakan alur rapat menjadikan ilustrasi tidak diperlukan. Selanjutnya jika sudah  sampai klimaks situasinya, ceritanya segera disudahi dengan cara yang drastis atau tanpa penyelesaian.

Memproduksi Teks Anekdot. Memproduksi teks anekdot artinya membuat atau menyusun teks anekdot. Dalam memproduksi teks anekdot bisa melalui 2 cara memproduksi sebagai berikut:
A. Cara pertama adalah memodifikasi teks anekdot yang sudah ada dengan mengganti latar, pelaku, dan menambah peristiwa (even) atau dialog, namun even inti, krisis dan reaksi dasarnya sama.
B. Cara kedua adalah membuat baru teks anekdot . Untuk membuat teks anekdot baru dapat diikuti langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Pertama-tama, lakukan pengamatan atau perenungan untuk menemukan ide cerita yang minimal mengandung krisis dan reaksi unik yang lucu. Ide cerita yang paling sederhana adalah dalam bentuk tanya-jawab yang menjawabannya nyeleneh dan bisa membuat penmbaca tertawa.
  2. Selanjutnya mengembangkan menjadi teks anekdot dengan memeberi latar, tokoh, dan dialog. Rangkaian dialognya ndi usahakan membentuk rangkaian even, krisis , dan reaksi. Terus jika dipandang perlu, tambahkan koda, dan reorientasi.

Judul : Pengertian, Struktur, Ciri Teks, Ciri Kebahasaan, Cara Memproduksi dan Contoh Teks Anekdot
Kategori : Bahasa Indonesia Kelas 10

Bagi pembaca website ini, setelah membaca artikel, silahkan berikan saran dalam bentuk COMENT sesuai isi artikel diatas

 
Back To Top