OSIKU

Berbagi Artikel Materi Pelajaran (SD, SMP, SMK), Pramuka dan Artikel Menarik Lainnya

10/08/2016

Memahami Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan

Memahami  pengertian, struktur, dan ciri kebahasaan teks iklan. Kali ini kita akan membahas yang pertama tentang pengertian teks iklan, kedua struktur teks iklan, dan yang terakhir adalah ciri kebahasaan teks iklan. 

Pengertian teks Iklan
Pengertian iklan atau pariwara berasal dari kata bahasa arab I’lun yang berarti pemberitahuan atau pengumuman. Pengertian teks iklan adalah salah satu alat komunikasi non personal dan komersial yang berisi pengumuman, penawaran, permintaan yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh orang yang ramai melalui media cetak (Koran, majalah), media elektronik (radio, televise, internet), media ruang terbuka (tempat wisata, taman, pinggir jalan raya), dan media kendaraan.

Pengertian teks iklan adalah salah satu alat komunikasi non personal dan komersial yang berisi pengumuman, penawaran, permintaan yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh orang yang ramai melalui media cetak (Koran, majalah), media elektronik (radio, televise, internet), media ruang terbuka (tempat wisata, taman, pinggir jalan raya), dan media kendaraan.
Memahami Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan

Agar masyarakat konsumen tertarik dengan iklan yang dipajang atau dipasang, pemasang iklan menggunakan bentuk atau gaya retorika. Bentuk retorik adalah penggunaan kata-kata atau bahasa untuk meyakinkan atau mempengaruhi pendengar atau pembaca. Menarik tidaknya suatu iklan tergantung bagaimana pembuat iklan meramau bahasa dengan gaya retorik tertentu (gaya yang semenarik mungkin). Di dalam iklan terdapat fakta dan opini. Fakta adalah hal/kejadian/peristiwa yang nyata, sedangkan opini adalah pernyataan untukmenarik pendengar atau pembaca iklan. Opini dalam iklan harus didukung oleh fakta-fakta yang ada dalam suatu barang atau jasa yang di iklankan. Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan hanya di situs edukasi Manyun Osd.

Salah  satu gaya retorika dalam menulis iklan adalah menggunakan rumus AIDCA, yaitu kependekan dari kata-kata :
  1. Attention (Perhatian). Iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran, untuk itu diperlukann ukuran tertentu, penggunaan warna, tata letak, dan jika disiarkan melalui media radio, televise, atau internet dibantu dengan suara-suara khusus supaya semakin menarik pelanggan.
  2. Interest (Minat). Iklan harus dapat merangsang konsumen untuk berminat, lalu mau membaca, mendengarkan, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Perhatian menjadi lebih meningkat agar berkeinginan mengetahui lebih rinci lagi.
  3. Desire (Kebutuhan atau Keinginan). Teks iklan ini harus mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang ditawarkan atau dicari.
  4. Conviction (Rasa Percaya/pendirian/keyakinan). Iklan harus mampu meneguhkan keyakinan atau pendirian yang kuat terhadap suatu produk atau jasa yang diiklankan.
  5. Action (Tidakan). Teks iklan harus memiliki “daya” membujuk konsumen agar sesegera  mungkin melakukan suatu tindakan (membeli produk atau jasa).

Gaya retorika lain yang digunakan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap iklan ditelevisi ialah adanya element-element iklan, yakni : heard words (kata-kata yang terdengar), music  (music sebagai pengiring iklan ), seen words (kata-kata yang dapat dilihat dengan jelas), picture (gambar atau ikon dalam tayangan iklan), colour (komposisi atau keserasian warna gambar dan huruf, serta pengaturan pencahayaan), dan movement (gerakan yang dilihat pada tayangan iklan).

Struktur Teks Iklan
Teks iklan termasuk genre makro yang kompleks karena bentuk iklan ada yang bisa dibaca atau didengar da nada yang dapat dibaca sekaligus didengar (iklan audiovisual). Dengan begitu, struktur teks iklan ada yang dapat di analisis da nada juga yang tidak dapat dianalisis. Teks iklan radio berupa suara, iklan televise yang bersifat audiovisual, serta baliho besar yang hanya berupa gambar dan tanda-tanda yang abstrak tidak mudah kita analisis strukturnya karena terlalu abstrak. Pada artikel ini, hanya iklan dengan struktur teks yang dapat dianalisis saja yang akan kita pelajari.

Secara umum, struktur teks iklan adalah sebagai berikut :
  1. Struktur teks iklan yang pertama : Orintasi yang merupakan bagian pengenalan produk/barang/jasa.
  2. Struktur teks iklan yang kedua :Tubuh iklan atau bodi merupakan bagian yang menjelaskan hal yang akan disampaikan (diumumkan, ditawarkan, dan diminta) kepada pendengar atau pembaca iklan.
  3. Struktur teks iklan yang terakhir : Justifikasi merupakan bagian yang berisi himbauan/persuasi/ajakan, dengan siapa konsumen bisa menghubungi pemasang iklan (contact person) melalui nomor telepon atau HP, atau alamat tempat mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan.

Struktur iklan pada bagian Tubuh iklan dapat berupa kelompok kata (frasa), klausa, dan pernyataan/kalimat atau gabungan dari ketiganya dan adakalanya ditambah gambar. Iklan dalam televise berupa perpaduan antara teks (frasa, klausa, kalimat) dengan gambar, gerak dan suara. Sedangkan iklan pada  radio dikemas dalam bentuk suara saja.

Struktur iklan pada bagian Justifikasi dapat berupa frasa, klausa, atau kalimat. Dalam iklan radio , justifikasi berupa suara pada iklan televisi berupa teks, gambar, gerak dan suara.

Dalam praktiknya, banyak iklan yang tidak menggunakan struktur tersebut secara lengkap, hal ini disesuaikan dengan  kebutuhan maupun selera pembuat atau pemasang iklan.

Contoh Iklan beserta strukurnya sebagai berikut :
Shampo Wangi
- Memberihkan ketombe yang mengendap di kepala Anda.
- Formula shampoo wangi dirancang untuk mengangkat ketombe yang menempel di kepala Anda secara maksimal dan membuat Anda Tampil percaya diri.
- Shampo wangi berbahan alami memberikan sentuhan alam kepada kepala Anda.
Buktikan sendiri !!!.

Contoh iklan diatas dapat di rinci strukturnya sebagai berikut :
Struktur teks Teks Iklan
Orientasi : Shampo Wangi
Tubuh iklan  :
- Memberihkan ketombe yang mengendap di kepala Anda.
- Formula shampoo wangi dirancang untuk mengangkat ketombe yang menempel di kepala Anda secara maksimal dan membuat Anda Tampil percaya diri.
- Shampo wangi berbahan alami memberikan sentuhan alam kepada kepala Anda.

Justifikasi : Buktikan sendiri !!!.

Iklan diatas dikemas dengan struktur lengkap, yaitu :
Orientasi : Shampo Wangi (berupa frasa)
Tubuh iklan : (Berupa 3 kalimat lengkap).
Justifikasi : )Berupa frasa).

Iklan tersebut bertujuan memberi tahu atau memberi informasi kepada  pembaca/pemirsa/konsumen.

Baca Juga : Macam-Macam Teks Iklan

Ciri-Ciri Kebahasaan pada teks iklan
Ciri kebahasaan pada teks iklan terdiri dari 7 ciri kebahasaan seperti yang ciri yang pertama teks iklan menggunakan berbagai jenis kalimat (kalimat persuasive, kalimat perintah, kalimat introgatif, kalimat berita, kaimat seru, kalimat persilangan dan kalimat larangan. Ciri kebahasaan teks iklan yang kedua menggunakan kalimat yang menunjukan keunggulan produk atau memuji produk. Ciri bahasa teks iklan yang tiga menggunakan kata kerja. Ciri kebahasaan yang selanjutnya menggunakan majas. Next menggunakan kalimat berirama. Ciri kebahasaan teks iklan yang ke-6 menggunakan kalimat yang berisi fakta dan opini. Ciri kebahasaan teks iklan yang terakhir menggunakan singkatan-singkatan untuk mengurangi jumlah baris dengan tujuan menghemat biaya. Ciri kebahasaan yang terakhir biasanya terdapat pada iklan baris. Itulah 7 ciri kebahasaan teks iklan yang akan kita pelajari.
Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan. Ciri kebahasaan yang sering mewarnai teks iklan adalah sebagai berikut.

1 ) Menggunakan jenis-jenis kalimat berikut : (dapat berdiri sendiri atau gabungan).
a ) Menggunakan kalimat persuasive (bujukan)
contoh :
  1. Dapatkan koneksi internet super cepat 4G LTE dengan indovision sekaligus paket Televisi berlangganan.
  2. Cari materi pelajaran klik di www.manyunosd.com aja lengkap dan terpercaya.
  3. Viva Cosmetics sesuai untuk daerah tropis.

b) menggunakan kalimat imperative atau kalimat perintah
kalimat imperative atau perintah adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah kepada orang kedua untuk melakukan sesuatu. Subjek (orang kedua) pada kalimat ini ditiadakan.
contoh :
  1. Bandingan situs edukasi www.manyunosd.cm dengan situs yang lain!
  2. Dapatkan akses internet GRATIS!
  3. Jangan lupa, singgah ke gubuk mie ayam “Bu Damen”. Mie ayamnya rasa sayur banyumas!

c) Menggunakan kalimat interogatif (Tanya), terutama kalimat Tanya retoris.
Contoh :
  1. Bagaimanakah kepindaian anda saat ini ?
  2. Bagaimana dengan jantung anda ?
  3. Sudah Anda menggunakan sabun muka “Shine”?

d) Menggunakan kalimat berita atau pernyataan netral.
Beberapa iklan menggunakan kalimat berita untuk memberikan informasi tentang barang atau jasa yang diiklankan.
Contoh:
  1. Hanya kunjungi www.manyunosd.com (Anda) pasti pintar.
  2. Dengan uang 3.000 rupiah sudah bisa pulsa.
  3. Kualitas dan legalitas terjamin. Lokasi super strategis. Akses mudah. Jalan lingkungan 10 meter. Dekat jalan raya. (menginformasikan rumah).

e)menggunakan kalimat seru (ekslamasi)
Kalimat seru dipakai untuk menyatakan kekaguman, kehebatan suatu produk.
contoh :
  1. Wow, muraah banget ! Belanja di Alfamart menggunakan karo member dapat diskon 15%.
  2. Wah keren! Model baru dari motor Honda “VARIO 150”.

f) Menggunakan kalimat persilaan.
Kalimat persilaan menuntut pembaca atau pemirsa melakukan tindakan.
Contoh :
  1. Silakan kunjungi situs edukasi www.manyunosd.com Artikelnya lengkap dan tidak beda jauh dengan apa yang diajarkan sama guru. Terpercaya 100%.
  2. Silahkan gabung ke BPR “bank punya rakyat”. Bunga ringan, tabungan aman.

g) Menggunakan kalimat larangan
Kalimat larangan menuntut pembaca atau pemirsa iklan untuk tidak membeli atau melakukan kalimat tindakan terhadap produk atau jasa tertentu :
contoh :
  1. Dilarang merokok karena dapat menyebabkan gangguan kepada penumpang lain.
  2. Untuk si buah hati jangan coba-coba beralih ke merek lain. Beresiko loh !
  3. Jangan dekati narkoba! Narkoba tiket menuju neraka

2 ) Menggunakan kalimat yang menunjukkan keunggulan produk atau memuji produk.
Contoh :
  1. PRENAGEN Ahlinya Nutrisi kehamilan dan Menyusui.
  2. Situ Edukasi Manyun Osd terpercaya dalam materi Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan atau Sekolah Menengah Atas (SMK/SMA).
  3. Saya berusia 40 tahun dan saya sering lelah, dan perut sering mual. Menurut dokter tekanan darah saya rendah dan menderita maag. Suatu hari saya diberi tahu temen saya agar mengonsumsi minuman mengkudu SOFINONY. Setelah mengonsumsi 1 minggu, badan terasa segar dan saya tidak lagi merasa lesu, lelah atau mual.

3 ) Menggunakan kata kerja 
Kata kerja aktif : mengubah, mengobati, memberikan, menghaluskan, membuat, dan lain sebagainya.

Kata kerja pasif :dijual, di obral, disewakan, dibutuhkan,  dibeli, dicari, dan lain sebagainya.
Contoh :
  1. Situs Edukasi Manyun Osd memberikan materi terlengkap sesuai dengan yang diajarkan guru.
  2. Dijual dan dikontrakan ruko baru, lokasi strategis.
  3. Mei Husada mengobati berbagai penyakit ringan dan kronis.
  4. Dicari manager dan custumer service (wanita).

4. Menggunakan Majas
Majas (gaya bahasa) atau bahasa figurative adalah bahasa kias yang digunakan untuk menimbulkan efek tertentu sehingga menimbulkan imajinatif.  
Adapun  majas yang sering digunakan dalam teks iklan di antara lain sebagai berikut :

a. Personifikasi yaitu majas yang memberikan karakter pada benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh : 
  1. Rainbow (merek deterjen) menyuci sendiri sampai bersih.
  2. Harum sotonya begitu menggoda.
  3. Yakin, produk herbal ini akan merawat wajah anda!.

b. Metonimia yaitu majas yang menggunakan nama merek atau nama orang untuk menyebut suatu benda.
Contoh :
  1. Lebih baik naik sepeda ontel.
  2. Nyaman terbang bersama Air Asia. (Pesawat Terbang Air Asia).
  3. Radang tenggorokan langsung sembuh minum Adem Sari.

c. Hiperbola yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan untuk meningkatkan kesan atau daya pengaruh.
Contoh :
  1. Cukup sekali baca, Langsung nyangkut di pikiran.
  2. Dengan sekali kucek, seluruh noda di pakaian hilang.
  3. Cukup satu tablet, penyakit tuntas.

d. Repetisi yaitu penggunaan perulangan kata untuk penegasan.
Contoh :
  1. Satu nusa satu bangsa, tanda-tanda jadi.
  2. Kecap Bangau benar-benar kecap.
  3. Terus terang, Philips terang terus.
e. Simile yaitu penggunaan perbandingan dengan kata-kata seperti : Serupa,sehangat, se…., bagaikan, dan sebagainya.

5 ) Menggunakan kalimat berirama, misal bentuk pantun, syair, karmina atau nyanyian.
Contoh :
Kucoba coba melempar manggis
Manggis ku  lempar, manga kudapat
Kucoba-coba minum ekstrak manggis
Ekstrak manggis kuminum penyakit minggat
Silakan nikmati minum ekstrak manggis “Mas Manyun”. Hubungi Apotik terdekat.

6 ) Menggunakan kalimat berisi fakta dan opini.
Fakta berupa informasi tentang suatu yang benar-benar ada, benar-benar terjadi atau memang nyata sehingga kebenaran informasinya tidak perlu diragukan lagi. Kalimat berisi fakta didukung adanya data atau fakta yang jelas atau objektif.
Contoh :
  1. Dijual Blog Kesehatan rata-rata penggunjungan 10.000 perhari, Udah terdaftar akun google adsense. Chat bahanbacaanosd@gmail.com.
  2. Dijual Ford th 2010 orang pertama +orang pertama +masih mulus, harga Rp 250.000.000.
  3. Dijual tanah 400 meter persegi, di jln. Pramuka 1, Banyumas.

Opini merupakan ide, gagasan, pendapat, pemikiran yang kebenarannya relative (tidak diukur) untuk mempengaruhi pembaca.
Contoh :
  1. Pasti untung.
  2. Lokasi strategis, lingkungan asri, sejuk, dan nyaman, sangat cocok untuk keluarga anda.
  3. Barang istimewa, jarang ada.
  4. Harga Rp 50.000.000,00 nego banget.

Meskipun menggunakan ciri-ciri kebahasaaan yang sudah disebutkan diatas, tidak semua ciri kebahasaaan digunakan dalam satu teks iklan. Penggunaanya tergantung kebutuhan.

Selain itu, ada pedoman kebahasaan dan etika yang hendaknya dipatuhi dalam bahasa iklan, antara lain sebagai berikut  :
  1. Mudah dipahami konsumen.
  2. Sederhana dan jerih pengutaraanya
  3. Padat dan memiliki kesan kuat.
  4. Bersifat positif, tidak mengejek atau merendahkan produk lain.
  5. Tidak menggunakan kata-kata “paling”, “Nomor satu”, “Top” atau kata-kata yang berawalan “ter-“.
  6. Tidak boleh menggunakan kata”satu-satunya” atau bermakna sama.
  7. Tidak boleh menggunakan kata “gratis”.

7 ) Pada iklan baris sering digunakan singkatan-singkatan untuk mengurangi jumlah baris dengan tujuan menghemat biaya.
Contoh
  1. But staf akun SMK, Maks 25 Th, gj + bns. Hubungi :085642646890. Maksud dari iklan tersebut di butuhkan staf akunting SMK, umur maksimalnya 25 tahun, mendapat gaji poko dan tambahan bonus. Minat hubungi 085643646890.
  2. Ahli Smr Bor, sntk, SdtWC, SalBnt. Hub. 085200052345. Mgwhrj.p.Malik.LgsDtg. Maksud dari iklan tersebut adalah Ahli sumur boer dan sumur suntik, sedot WC, saluran buntu. Alamat Maguwoharjo. Jika diundang Pak Malik langsung datang. Yang berkepentingan supaya menghubungi 085200052345.

Itu lah materi Memahami Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan yang bisa saya bahas, semoga membantu kalian terutama dalam pelajaran teks iklan (Memahami Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12. Semoga bermanfaat terimakasih.

Judul : Memahami Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Iklan
Kategori : Materi Bahasa Indonesia

Bagi pembaca website ini, setelah membaca artikel, silahkan berikan saran dalam bentuk COMENT sesuai isi artikel diatas

 
Back To Top