Pengertian Routing (Static dan Dynamic) Beserta Jenis-Jenis Routing Pada Router. Kali ini kita akan membahas tentang materi TKJ yaitu routing, yang akan dijelaskan meliputi pengertian routing, pengertian routing static, pengertian routing dynamic, pengertianTabel routing , perbedaan routing static dan routing dynamic. konsep dasar routing, Router Protocol, Routing Protocol dan Jenis-Jenis Routing Pada Router. Semuanya tentang routing secara lengkap akan di bahwa pada materi dibawah ini.
Mengenal Lebih Dalam Tentang Materi Routing
Pengertian Routing adalah proses pengiriman informasi atau data dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Routing berfungsi untuk menhubungkan suatu jaringan yang berbeda segmen agar bisa mengirim paket data atau bisa saling berkomunikasi.
Pengertian Routing (Static dan Dynamic) Beserta Jenis-Jenis Routing Pada Router. |
Konfigurasi router dalam konteks pembuatan tabel routing dapat dibagi menjadi dua jenis routing, yakni static routing dan dynamic routing, sedangkan cara menkonfigurasi secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu konfigurasi berbasis teks (CLI) dan konfigurasi berbasis grafik (GUI).
Konsep Dasar Routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga paket data yang dikirim dapat sampai ke alamat yang dituju. TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem pada router sehingga ketika ada permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
Routing langsung adalah sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contohnya : sebuah komputer dengan alamat 192.168.20.1 mengirimkan data atau file ke komputer dengan alamat 192.168.20.3
Routing tidak langsung adalah sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. Contohnya komputer dengan alamat 192.168.20.1 mengirim data atau file ke komputer dengan alamat 192.1681.20.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.20.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.20.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis-Jenis Routing Pada Router
Routing merupakan proses routing sederhana. Minimal routing ini sering digunakan dalam pemakaian lokal saja yaitu static routing dan dynamic routing.
Static Routing merupakan suatu mekanisme routing yang tergantung pada tabel routing dengan konfigurasi yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan.
Diynamic Routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel dynamic routing, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Kedua jenis routing tersebut (Static Routing dan Dynamic Routing) minimal harus di terdapat pada routing. Kedua jenis routing tersebut akan di jelaskan secara lengkap di bawah ini.
Sebelum kita mempelajari Jenis-Jenis Routing Pada Router, kita harus tahu dulu perbedaan antara Static Routing dan Dynamic Routing. Apa saja sih perbedaannya ?. Ini dia perbedaannya.
5 Perbedaan Static Routing dengan Dynamic Routing
1. Dari segi Fungsi => static routing berfungsi pada protocol IP, sedangkan dynamic routing berfungsi pada inter-routing protocol.
2. Dari segi Pembagian Informasi => static routing tidak dapat membagi informasi routing, sedangkan dynamic routing membagi informasi routing secara otomtis.
3. Dari segi routing table => static routing table dibuat akan dihapus secara manual, sedangkan dynamic routing table dibuat dan dihapus secara otomatis.
4. Dari segi penggunaan routing protocol => static routing tidak menggunakan routing protocol, sedangkan dynamic routing terdapat routing protocol seperti RIP, IGRP, OSPF, EIGRP dan BGP.
5. Dari segi penggunaan di microsoft => statsic routing dalam penggunaan Microsoft mendukung multihomed system seperti router, sedangkan dynamic routing dalam penggunaan Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX atau SPX.
Jenis-Jenis Routing Pada Router
1. Static Routing. Static route atau routing merupakan suatu mekanisme routing yang tergantung pada tabel routing dengan konfigurasi yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Jaringan dengan skala yang terdiri atas 2-3 router atau lebih sering menggunakan static router. Static router harus dikonfigurasi secara manual dan diperbaiki secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi tabel routing secara dinamis dengan router-router lainnya.
Router meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya berdasarkan rute (seperti rute bus kota) yan ditentukan oleh administrator. Rute yang di gunakan pada static routing tidak berubah, tetapi dapat diubah secara manual yang hanya dapat dilakukan oleh administrator.
Static Routing |
Kelebihan dan Kelemahan Static Routing
1. Penggunaan next hop
Kelebihan :
Dapat mencegah terjadinya eror dalam penerusan paket ke router tujuan, apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router. Hal ini disebabkan router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan.
Next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-acces network atau point to multipoint.
Kelemahan :
Static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yang berulang, lookup yang pertama yang aksn dilakukan dengan mencari jaringan tujuan, selanjutnya akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari antarmuka mana yang digunakan untuk manjangkau next hop-nya.
Sementara untuk jaringan point to point, exit interface lebih cocok untuk mengkonfigurasi static route.
2. Penggunaan exit interface
Kelebihan :
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali (single lookup) karena router akan langsung meneruskan paket ke jaringan tujuan melalui antarmuka yang sesuai pada tabel routing.
Kelemahan :
Kemungkinan akan terjadi eror ketika meneruskan paket. Pada saat link router sedang terhubung dengan banyak router, router tidak bisa memutuskan router mana yang menjadi tujuannya (kebingungan mencari rute yang terbaik) karena tidak adanya next hop pada tabel routing sehingga akan terjadi eror.
3. Aplikasi atau Penerapan
Kelebihan : Bagus untuk pembelajaran dalam pemahaman konsep routing.
Kelemahan : Sulit diterapkan pada jaringan WAN yang luas dengan banyak router.
4. Kasus tertentu (menggunakan satu router saja)
Kelebihan : Jika jaringan WAN hanya menggunakan sebuah router, tabel routing-nya tidak perlu dibuat.
Kelemahan : Pembuatan routing tabel routing-nya lebih susah jika dibandingkan dengan tabel dynamic routing.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada tabel routing untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan saat meneruskan paket ke tujuannya.
2. Dynamic Routing. Dynamic routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel dynamic routing, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. Routing Dynamic melakukan perubahan isi table routing secara otomatis tergantung dari keadaan suatu jaringan, dengan kata lain router akan mengetahui keadaan terakhir dalam jaringan dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dapat kita simpulkan dynamic router merupakan pengisian data routing secara otomatis pada table routing.
Dynamic router |
Dynamic router mempelajari sendiri rute yang terbaik yang akan ditempuh-nya untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya dapat menentukan sebuah cara router mempelajari paket. Rute pada dynamic routing berubah sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Dynamic routing dapat digunakan apabila jaringan memiliki lebih dari satu rute untuk tujuan yang sama. Dynamic routing dibangun dengan latar berlakang informasi yang dikumpulkan oleh protocol routing. Protocol roting ini digunakan untuk mengikuti perubahan kondisi pada suatu jaringan. Protocol routing didesain tidak hanya untuk rute cadangan jika rute pertama tidak berhasil, tetapi juga untuk menentukan rute mana yang terbaik agar data yang terkirim sampai ketujuan dengan cepat dan tanpa ada tabrakan data.
Macam-Macam Dynamic Routing
a. RIP (Routing Information Protocol).
Routing Information Protocol. Distance vector protcol - disini akan dilakukan perawatan daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. Routing Information Protocol dibatasi hanya sampai 15 hop. Brodcast di update dalam setiap 30 detik untuk semua Routing Information Protocol router yang berfungsi untuk menjaga integritas. Routing Information Protocol cocok di implementasikan untuk jaringan berskala kecil.
b. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
Enhanced Internal Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol – macam dynamic routing ini digunakan untuk melakukan perawatan satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. Enhanced Internal Gateway Routing Protocol menggabungkan konsep link state protocol (Open Shortest Path Frist). Broadcast di update setiap 90 detik kesemua Enhanced Internal Gateway Routing Protocol router yang berdekatan dan untuk setiap update hanya memasukan perubahan jaringan. Enhanced Internal Gateway Routing Protocol sangat cocol untuk jaringan berskala besar.
c. OSPF (Open Shortest Path First).
Open Shortest Path First. Link state protokol – Macam routing ini menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric dalam menetapkan jalur-jalur ke jaringan lainnya yang terhubung. Setiap router merawat peta jaringan secara sederhana dari keseluruhan jaringan. Pengupdatean dilakukan via multicast dan dikirim kesemua router, Open Shortest Path First ini sangat cocok untuk digunakan jaringan yang berskala besar.
d. IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
Internal Gateway Routing Protocol merupakan sebuah routing protocol jenis distance vector yang dimilki oleh cisco (cisco-proprietary). Semua router yang mendukung Internal Gateway Routing Protocol pada sebuah jaringan merupakan router cisco.
Internal Gateway Routing Protocol memiliki jumlah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100. Dengan adanya Internal Gateway Routing Protocol maka dapat menutupi kekurangan dari RIP (Routing Information Protocol).
e. BGP (Border Gateway Protocol)
Border Gateway Protocol merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara baik dalam merawat path-path ke jaringan lainnya. Dalam update perubahan konfigurasi dikirim melalui koneksi TCP.
Kelebihan dan Kelemahan Dynamic Routing
1. Penggunaan next hop
Kelebihan : Tidak perlu menggunakan next hop.
Kelemahan : Harus mengetahui alamat jaringan (net-ID) yang berhubungan langsung dengan router tersebut.
2. Komlpeksitas
Kelebihan : Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
3.Pemilihan Jalur.
Kelemahan : Protokol routing didesain tidak hanya untuk beralih rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Kemudahan
Kelebihan : Pembuatan tabel routing-nya lebih mudah dibandingkan dengan tabel static routing.
5. Otomatisasi.
Kelemahan : Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak lakukan secara manual oleh administrator, tetapi dilakukan secara otomatis oleh router sendiri.
6. Kasus tertentu (menggunakan banyak router)
Kelebihan : jika jaringan WAN menggunakan banyak router, dynamic routing akan lebih cocok untuk dipakai.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama, dynamic routing perlu digunakan. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara piranti pengirim dan piranti tujuan.
Berikut adalah beberapa dynamic routing yang sering digunakan :
a. Routing information protokol (RIP)
Kelebihan:
- Menggunakan metode triggered update.
- RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali.
- Memberikan informasi routing.
- Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (trigered update).
- Mengatur routing dengan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan pada saat proses routing dilakukan.
Kekurangan :
- Jumlah host terbatas juga hop yang dapat di gunakan sedikit kurang dari 15.
- RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
- RIP tidak mendukung variable length subnet masking (VLSM).
- Ketika pertama kali dijalankan, RIP hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)dan tidak mengetahui topologi jaringan tempat yang berada.
b. Interior gateway routing prokocol (IGRP)
Kelebihan : mendukung sampai 255 hop count.
Kekurangan : Jumlah host terbatas.
c. Open shortest path first (OSPF)
Kelebihan :
- Tidak menghasilkan routing loop.
- Mendukung penggunaan bebarapa metrik sekaligus.
- Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan.
- Membagi jaringan yang besar menjadi beberapa area.
- Waktu yang diperlukan untuk konvergensi lebih cepat.
Kekurangan :
- Membutuhkan basis data yang besar.
- Lebih rumit.
d. Enhanced interior gateway routing protokol (EIGRP)
Kelebihan :
- Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari terjadinya loop.
- Hanya memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
- Memerlukan fitur loopavoidance.
Kekurangan : Hanya untuk router cisco.
e. Exiterior gateway protocol (EGP)
Kelebihan : Exiterior gateway protocol sangat sederhana dan sangat mudah dalam instalasi.
Kekurangan : Sangat terbatas dalam penggunaan topologi (tidak bisa menggunakan topologi).
Routed Protocol dan Routing Protocol
Protocol adalah set atau rule-rule dan konversi yang menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. Berikut dua tipe dasar protocol.
Routed protocol
Routed protocol adalah protokol-protokol pada jaringan yang dapat diroutingkan oleh sebuah router. Routed protocol memungkinkan sebuah router untuk melakukan interpretasi logical network. contoh berupa : IP, IPX, DECnet ,dan AppleTalk.
Routing protocol
Routing protocol adalah berbeda dengan router protocol. Routing protocol merupakan komunikasi antara 2 router. Routing protocol mengijinkan router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki tabel routingnya.
Protokol-protokol yang digunakan untuk merawat routing table pada router-router. Contoh routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP
Tabel routing
Tabel routing merupakan sebuah router yang mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian di tempatkan pada tabel routing, router akan berpondasi pada tabel ini. Dalam mengasih tahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan sehingga pengiriman melawati jalur yang tepat dan cepat sampai alamat tujuan.
Isi dari tabel routing ada 5 yaitu destination, network mask, Next-hop, interface dan metrik. Kelima ini tabel routing tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
a. Destination
Destination dalam tabel routing dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada sebuah jaringan. Dalam Windows, kolom ini disebut atau dikenal dengan Network Destination dalam display perintah route print.
b. Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini disebut atau dikenal dengan sebutan Netmask.
c. Next-Hop
Next-Hop merupakan alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati dalam proses routing. Pada tabel router di Windows, kolom ini disebut dengan Gateway.
d. Interface
Interface jaringan digunakan untuk mengirim (meneruskan) kembali paket IPv4 karena paket tersebut belum sampai tujuan sehingga dikirim kembali. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.
e. Metric
Metric merupakan angka yang berfungsi untuk indikasi penggunaan route sehingga menjadi jalur yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama. Metric dapat menunjuk atau menentukan rute ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan karena rute tersebut merupakan rute terbaik dan sedang tidak dilewati, rute juga tergantung banyak link yang digunakan.
Itulah materi pengertian routing, pengertian routing static, pengertian routing dynamic, pengertianTabel routing , Perbedaan routing static dan routing dynamic. konsep dasar routing, Routed Protocol, Routing Protocol dan Jenis-Jenis Routing Pada Router. Materi Diatas saya buat untuk membantu kalian dalam proses belajar mengajar terutama pada teori mapel rancang bangun jaringan. Semoga bermanfaat terima kasih. By Mei Moko
Judul : Pengertian Routing (Static dan Dynamic) Beserta Jenis-Jenis Routing Pada Router
Kategori : Materi TKJ Mapel Rancang Bangun Jaringan Kelas 12
Bagi pembaca website ini, setelah membaca artikel, silahkan berikan saran dalam bentuk COMENT sesuai isi artikel diatas