Materi lengkap membandingkan, mengidentifikasi, menginterpretasi menganalisis, mengevaluasi, mengabstraksi, menyunting, dan mengonversi teks anekdot. Ketemu lagi di situs Edukasi Manyun Osd. Kali ini Saya akan membahas Materi Bahasa Indonesia, materi tersebut akan dibahas dibawah ini.
Membandingkan Teks Anekdot. Membandingkan teks artinya melihat persamaan atau perbedaan antara 2 hal pada 2 teks tersebut meliputi aspek isi maupun aspek kebahasaan dalam sebuah teks. Pembandingan 7 struktur isi meliputi abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan reorientation. Membandingan isi teks anekdot juga dapat dilakukan melalui unsur instrinsiknya yang terdapat dalam teks seperti : tema, amanat, sudut pandang ,latar, tokoh, dan alurnya.
Membandingkan Teks Anekdot. Membandingkan teks artinya melihat persamaan atau perbedaan antara 2 hal pada 2 teks tersebut meliputi aspek isi maupun aspek kebahasaan dalam sebuah teks. Pembandingan 7 struktur isi meliputi abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan reorientation. Membandingan isi teks anekdot juga dapat dilakukan melalui unsur instrinsiknya yang terdapat dalam teks seperti : tema, amanat, sudut pandang ,latar, tokoh, dan alurnya.
Pembandingan dari segi bahasa bisa meliputi seperti pilihan kata, ejaan, ragam bahasa, dan struktur kalimat yang terdapat dalam teks anekdot. Cara untuk membandingkan 2 teks anekdot dapat dilakukan melalui kita mencari persamaan dan perbedaannya.
- Jika sebua mencari persamaan, kita dapat mengeceknya menggunakan konjungsi persamaan dalam teks anekdot seperti ; sama dengan, hal yang sama, demikian halnya, begitu juga, dan lain seagainya.
- Jika mencari perbedaan, kita menggunakan konjungsi perbedaan seperti : namun, sedangkan, tetapi, sebaliknya, hal yang berbeda, dan sebagainya.
Materi Lengkap Membandingkan, Mengidentifikasi, Menginterpretasi Menganalisis, Mengevaluasi, Mengabstraksi, Menyunting, Dan Mengonversi Teks Anekdot |
Mengidentifikasi Teks Anekdot. Mengidentifikasi dalam sebuah teks artinya memutuskan, menetapkan, mengenali identitas, tanda pengenal, penentu atau ciri identitas suatu hal yang terdapat pada sebuah teks. Mengidentifikasi teks anekdot artinya mencari ciri-ciri penting atau tanda pengena, tanda spesifik, dan tanda unik dari teks anekdot yang kalian baca.
Karakteristik pada teks anekdot yang sering muncul atau menonjol adalah berisi cerita yang konyol atau lucu. Struktur teks anekdot terdiri dari bagian yang abstrak, orientasi, even, krisis, reaksi, koda, dan reoerientasi. Pada teks anekdot bagian inti yang harus ada pada struktur teks anekdot ada 3 diantaranya even, krisis, dan reaksi. Sebagai sebuah bentuk cerita teks anekdot terbangun dari oleh unsur-unsur intrinsik yang terdiri dari struktur teks seperti : tema, latar, alur, sudut pandang, amanat dan majas.
Menginterpretasi Teks Anekdot. Menginterpretasi artinya memberikan tafsiran tehadap makna tersirat/implisit atau mempunyai maksud tersembunyi. Interpretasi juga dapat diartikan pemberian kesan dan pendapat seseorang terhadap sesuatu teks. Untuk menginterpretasi teks anekdot, bacalah teks tersebut dan coba tafsirkan makna-makna iplimsit atau maksud-maksud tersirat yang ada di dalamnya.
Menganalisis Teks Anekdot. Menganalisis teks artinya mengurai suatu pokok kedalam bagian-bagian serta menelaah hubungan antar bagian dalam teks tersebut. Analisis anekdot bisa dilakukan dari aspek isi maupun kebahasaan.
Analisis isi teks anekdot meliputi : unsur yang membangun teks seperti struktur atau sistematika teks (urut atau tidak urut) ; hubungan antar tokoh (logis atau tidak, ada bagian yang menyimpang atau tidak, padu atau tidak), dan lain sebagainya.
Analisis kebahasaan teks anekdot meliputi : pemilihan laras bahasa (bahsabya baku atau formal vs gaul atau santai), pilihan kata (kata baku-nonbaku, kata bersinonim-berantonim-berhomonin, kata daerah asing, kata umum kajian, kata umum-khusus (hipernim-hiponim), kata denotatif-konotatif, penggunaan majas (gaya bahasa pada teks), penggunaan konjungsi dan preposisi, penggunaan struktur atau bentuk kalimat pada teks anekdot (aktif-pasif, susun biasa-inversi, langsung - tak langsung, tanya retoris, dan lain sebagainya), penggunaan ungkapan dan peribahasa, serta penerapan ejaan (EYD).
Mengevaluasi Teks Anekdot. Pengertian mengevaluasi artinya membandingkan antara 2 kriteria dengan kenyataan baik dari segi struktur isi atau bahasa yang terdapat dalam teks (ejaan, kosakata, dan struktur kalimat). Dapat juga membandingkan dari sisi kelebihan-kelemahannya, kelengkapan, kelayakan, dan nilai atau manfaat.
Evaluasi struktur isi antara lain mempertanyakan apakah secara keseluruhan bisa di anggap sebagai karangan utuh (lengkap),apakah isinya bermanfaat sehingga layak baca atau dimengerti orang lain, apakah ada paragraf yang kalimatnya tidak urut, apakah urutannya udah betul, apakah ada paragraf yang sudah dimengerti, apakah ada paragraf yang menyimpang, dan harus di buang, dan lain sebagainya.
Evaluasi dari segi kebahasaan antara lain mempertanyakan apakah pilihan kosakatanya sesuai dengan laras dan sifatnya apakah ejaanya betul atau sudah sesuai dengan kaidah EYD, apakah struktur kalimat-kalimatnya sesuai dengan kaidah , apakah ada kalimat yang tidak efektif atau tidak baku, apakah ada kalimat yang kurang santun, dan lain sebagainya.
Mengabstraksi Teks Anekdot. Mengabstraksi teks anekdot artiya membuat intisari teks anekdot. biasanya intisari teks anekdot terletak pada bagian even, krisis, dan reaksi. Langkah mengabstraksi teks anekdot, penemuan atau identifikasi ketiga unsur itu sangat penting. Masing-masing bagian diringkas dan di sambung menjadi sinopsis, maka jadilah abstraksi teks anekdot.
Menunting Teks Anekdot. Menyunting Teks Anekdot dapat diartikan menyempurnakan teks atau naskah yang telah dibuat dari segi isi dan bahasa.
- Menyunting dari segi isi bisa meliputi kelengkapannya, urutannya (apakah ada paragraf yang kalimatnya tidak urut dan apakah urutannya udah betul), kelucuannya, kelayakannya (apakah ada paragraf yang menyimpang), dan lain sebagainya.
- Menyunting dari segi bahasa, penyuntingan bisa mencakup kosakata, ejaan sesuai EYD, diksi, struktur kalimat-kalimatnya sesuai kaidah, langsung-tak langsung, susun biasa-inversi, aktif pasif, dan lain sebagainya.
Seperti yang kita ketahui banyak sekali aspek penyuntingan, pada tahap ini aspek penyuntingannya akan dibatasi pada masalah sebagai berikut:
- Penulisan kalimat langsung dan tak langsung yang melibatkan pemakaian tanda henti (titik, koma, tanya, seru), tanda petik, dan huruf kapital.
- Penulisan bentuk di, ke, per, dan pun.
- Struktur kalimat (kalimat rancu sehingga bersubjek).
Mengonversi Teks Anekdot. Mengonversi teks anekdot artinya mengubah teks anekdot dari suatu bentuk ke bentuk lain (menjadi berbeda bentuk), misalnya dari teks dialog menjadi bentuk monolog atau sebaliknya, teks cerita (prosa) ke betuk drama, atau sebaliknya. Langkah-langkah mengonversi teks anekdot menjadi drama pendek. Perhatikan langkah-langkah di bawah ini:
- Baca dan pahamilah teks anekdot dengan seksama.
- Identifikasi pelaku-pelakunya atau tokoh dalam cerita tersebut.
- Identifikasilah kalimat yang di ucapkan pelaku, dan bagian-bagian cerita atau peristiwa yang akan diubah kedalam bentuk dialog.
- Identifikasi latar atau setting-nya, peralatan atau aksesori yang di pakai atau di bawa, serta ekspresi mimik dan pantomimiknya, dan lain sebagainya.
- Tuliskan nama pelaku diikuti kalimat yang diucapkan disertai penjelaskan tentang latar, aksesori, ekspresi, dan lain sebagaiya. yang di pandang perlu.
- Rumuskan dan tuliskan prolog dan epilognya (Prolog :kalimat-kalimat awal drama yang berisi abstrak dan orientasi. Epilog : kalimat-kalimat akhir drama yang berupa koda dan reorientasi. Prolog dan epilog tidak di uncapkan pelaku , tetapi oleh narator.
Judul : Materi Lengkap Membandingkan, Mengidentifikasi, Menginterpretasi Menganalisis, Mengevaluasi, Mengabstraksi, Menyunting, dan Mengonversi Teks Anekdot.
Kategori : Bahasa Indonesia
Bagi pembaca website ini, setelah membaca artikel, silahkan berikan saran dalam bentuk COMENT sesuai isi artikel diatas